JORGE LORENZO sempat terhambat umur, tahun 2008 tercatat sebagai tahun kesuksesan bagi tim Fiat Yamaha dalam keikutsertaan mereka dalam di dunia MOTO GP. Yamaha mengunci juara konstruktor tahun ini, Valentino Rossi merengkuh kembali juara dunia yang sudah dua tahun menjauhi dirinya dan Yamaha menghantarkan rookie mereka Jorge Lorenzo ke posisi empat di akhir klasemen pembalap. Sebuah pencapaian yang hebat untuk menutup kompetisi MotoGP tahun ini.
Yamaha memasangkan perpaduan yang unik pada tim mereka tahun ini, seorang rookie dan juara dunia. Tim Yamaha tampak tidak takut hal yang terjadi di F1 tahun lalu, saat McLaren memasangkan juara dunia Fernando Alonso dengan rookie Lewis Hamilton, terjadi di tim mereka. Hal ini terbukti tidak berlaku di Yamaha, duet ini justru menjadi kekuatan Yamaha di MotoGP 2008.
Rossi memang menunjukkan statusnya sebagai the comeback king di lintasan MotoGP tahun ini, namun mata para pecinta dan pemerhati MotoGP saat ini menuju pada rekan satu tim- nya, Jorge Lorenzo yang mencatatkan drinya sebagai rookie tersukses di sejarah MotoGP setelah rekor terahkir yang dibuat oleh Valentino Rossi di tahun 2000.
Lorenzo mencuri perhatian dunia, bukan hanya karena menyandang gelar pendatang baru atau rookie di lintasan balap para raja, dia berhasil menutup tahun pertamanya – nya dengan prestasi yang mengagumkan. Ia menempatkan dirinya di peringkat ke – 4 klasemen pembalap, dibelakang Valentino Rossi, Casey Stoner dan Daniel Pedrosa dalam usia 21 tahun. Ia bukan rookie biasa, dan Yamaha sudah menyadari hal ini jauh sebelum mereka memutuskan menduetkan Lorenzo dengan Rossi untuk mengendarai motor YZR-M1 di lintasan MotoGP tahun 2008.
Banyak fakta yang membuat Yamaha jatuh cinta pada anak muda yang berasal dari Mallorca, Spanyol ini. Dua kali juara dunia di kelas 250 cc untuk musim 2006 dan 2007 dinilai menjadi sebuah penilaian yang tidak bias dihiraukan begitu saja oleh Yamaha. Terlebih, pembalap yang menunggangi motor nomoor 48 in, mendapatkan gelar juara tersebut, pertama kalinya saat ini baru berumur 19 tahun, fantastis!.
Bocah “dispensasi”
Jorge Lorenzo yang lahir tanggal 4 Mei 1987, sudah mengejutkan kedua orang tuanya dengan kemampuannya mengendalikan motor mini saat usianya baru 3 tahun. Tak butuh waktu lama untuk Lorenzo untuk menunjukkan talenta yang dimilikinya. Umur delapan tahun dia sudah memenangkan balapan minicross tingkat regional di Balearic, kota kelahirannya. Tahun 1997, saat usianya genap berusia 10 tahun Lorenzo mencatatkan namanya sebagai pemenang kejuaraan balap nasional Spanyol dan melesat di tahun 1998 dengan memenangkan balapan aprillia 50cc.
Karir MotoGP Lorenzo nyaris gagal tercipta, jika saja ia tidak menerima dispensasi dari penyelenggara balapan kelas 125 cc Spanyol. Hal ini dikarenakan usia Lorenzo yang terlalu muda untuk mengikuti balapan, 13 tahun pada saat itu. Namun karena talenta yang ditunjukkan Lorenzo, membuat panitia memberikan dispensasi khusus untuk dirinya, Lorenzo pun menunjukkan kekuatannya.
Terbukti, setahun kemudian pemuda yang memilki tinggi badan 173 cm ini mencatatkan dirinya sebagai juara termuda yang memenangkan balapan 125 cc Eropa dalam umur 14 tahun dan juara dunia kelas 125 cc di tahun berikutnya. Hal ini tidak akan terwujud jika saja Jorge tidak menerima dispensasi.
Tahun 2005, anak muda yang lahir di kepulauan Balearic, mallorca, ini memulai debutnya di kelas 250 cc bersama dengan tim Aprillia. Kelas 250 cc adalah kelas yang harus dilalui oleh seluruh pembalap yang ingin menjejakkan kakinya di lintasan balapan paling kencang di dunia, MotoGP. Lorenzo dengan mudah melewati para lawannya di musim pertamanya bersama dengan Aprillia dan menempatkan dirinya di posisi lima klasemen pembalap. Namun prestasi baru diukir Lorenzo di tahun berikutnya. Ia mendominasi tahun 2006 dengan delapan kemenangan, 10 pole-position dan dengan mudah menjabat sebagai juara dunia 250 cc bersama dengan tim Aprillia.
Setahun kemudian pemuda yang memilki julukan X-Fuera, karena aksi overtaking nya yang flamboyan ini, semakin tak terbendung. Ia mengunci title juara dunia250 cc kedua kalinya secara back to back usai menjuarai Sirkuit Sepang, Malaysia. Kemenangan ini sekaligus mengantarkan namanya sebagai rider Spanyol yang paling sukses sepanjang sejarah 250 cc dan ia hanya membutuhkan waktu tiga tahun mencetak ini semua.
Penantang serius juara dunia 2009.
Lorenzo yang dikenal fans nya selalu mengunyah permen Chupa Chups usai kemenangannya, diramalkan oleh banyak pengamat MotoGP akan menjadi seorang penantang yang serius bagi juara dunia yang juga rekan se timnya Valentino Rossi. Dengan usia yang masih muda, penuh semangat dan talenta yang besar Lorenzo akan berada di barisan terdepan tahun depan dan mengancam para pembalap dunia lainnya. Kesempatan untuk bersaing dengan pembalap lain kini juga terbuka setelah para pembalap menggunakan ban yang sama, yang dipasok oleh Brigestone. Hal ini menindaklanjuti keputusan FIM untuk menggunakan satu produsen ban untuk balapan.
Pada sesi tes ban Brigestone, yang diadakan dua hari setalah musim kompetisi 2008 usai, Lorenzo tampil meyakinkan sebagai salah satu pembalap tercepat, hanya kalah 0,06 detik dari Rossi. Sinyal kompetisi yang bakal memanas tahun depan bahkan sudah dinyalakan saat balapan memasuki masa liburnya.
Di saat Yamaha mempersiapkan sebuah mesin hebat untuk YZR-M1 2009 mereka, Lorenzo sementara waktu akan mempelajari kembali kesuksesan dan kekurangan dari tahun pertamanya di MotoGP. X-Fuera menjanjikan dia akan kembali, lebih kuat dengan aksi overtaking yang lebih hebat, sambil melirik mahkota juara dunia 2009.
artikel ini di ambil dari www.dantelaruku.blogspot.com
Senin, 21 November 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar